All News / Articles
Langkah Menuju Kepiting Bakau Yang Lestari Di Pemalang
Oleh Windy Rizki / WWF-Indonesia
Yayasan TAKA dengan didampingi oleh WWF-Indonesia melakukan konsultasi pengelolaan kepiting bakau dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dan warga setempat. Kegiatan ini dilakukan pada 30 April lalu di Balai KPD Desa Mojo Pemalang, acara ini dihadiri oleh 23 peserta yang berasal dari para anggota nelayan kepiting lestari serta beberapa perwakilan dari DKP.
Kegiatan ini merupakan salah satu tindak lanjut dari upaya pengelolaan perikanan berkelanjutan dan simulasi perikanan berkelanjutan yang sebelumnya dilakukan. Miko sebagai Direktur TAKA memulai kegiatan dengan memberikan presentasi mengenai hasil kajian pendugaan stok kepiting bakau…
Pelatihan BMP Perikanan Karang di Pulau Satangnga
Oleh Davidson Rato Nono / WWF-Indonesia
Nelayan Pulau Satangnga, Kepulauan Tanakeke Kab. Takalar mengikuti pelatihan Better Management Pratice (BMP) perikanan ikan karang pada 22 Februari lalu. Para nelayan Pulau Satangga merupakan kelompok binaan dari Yayasan Konservasi Laut (YKL) Makassar yang merupakan anggota Jaringan Kerja Perikanan Bertanggung jawab (JARING-Nusantara) yang telah dibentuk awal 2013 lalu. Memiliki tujuan untuk memperbaiki perikanan yang tersusun dalam rencana kerja Yayasan Konservasi Laut (YKL) dengan WWF-Indonesia. Peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 28 orang nelayan dan satu pengepul yang telah berkomitmen untuk melakukan praktik-praktik perikanan yang lebih baik dan ramah…
Survey Kesesuaian Praktik Penangkapan Ikan Karang Berkelanjutan di Bali Utara
Oleh Windy Rizki / WWF-Indonesia
Pada 10 Februari 2014 lalu, WWF-Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Reef Check Indonesia melakukan penilaian awal kesesuaian praktik penangkapan ikan karang di Bali Utara, tepatnya di Kecamatan Tejakula dan Gerokgak. Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan usaha perbaikan praktik perikanan karang Indonesia, khususnya terhadap nelayan skala kecil yang menjadi dampingan anggota JARING-Nusantara. Survei yang dilaksanakan selama dua hari ini difokuskan untuk mengunjungi dan mengamati praktik perikanan yang dilakukan oleh kelompok nelayan di dua kecamatan tersebut.
Kelompok Nelayan Baruna Barata yang berada di Kecamatan Tejakula menjadi kelompok nelayan pertama dikunjungi…
WWF-Indonesia dan Yayasan TAKA Gelar Pelatihan Perikanan Kepiting Berkelanjutan
oleh Davidson Ratonono / WWF-Indonesia
Januari lalu bersama dengan Yayasan TAKA, WWF menggelar pelatihan Perikanan Kepiting Berkelanjutan di Desa Mojo, Kabupaten Pemalang. Pelatihan tersebut dihadiri oleh 25 nelayan dari kelompok Nelayan Kepiting Lestari. Pelatihan merupakan bagian dari program perbaikan perikanan terhadap nelayan dampingan anggota JARING-Nusantara.
Pelatihan ini diawali dengan mensimulasikan perikanan berkelanjutan versus non-berkelanjutan yang bertujuan untuk memberikan wawasan dangambaran tentang pemanfaatan perikanan yang dikelola dengan baik dan tidak dikelola dengan baik kepada nelayan. Simulasi memberikan penyadaran para pelaku perikanan untuk memperhatikan aspek keberlanjutan (sustainable) pada setiap praktik penangkapan, seperti aturan laju…
Mengenal JARING-Nusantara Sebuah Inisiatif untuk Praktik Perikanan yang Berkelanjutan
Oleh Davidson Rato Nono / WWF-Indonesia
Jaringan Kerja Perikanan Bertanggung Jawab Nusantara atau yang lebih dikenal dengan JARING-Nusantara adalah jaringan yang dibentuk berdasarkan inisiasi dari WWF-Indonesia bersama 12 yayasan atau non-government organization (NGO) lokal yang tersebar hampir di seluruh Indonesia. Jaringan ini berdiri atas kesamaan visi dan misi, serta dilatarbelakangi oleh sumber daya perikanan yang semakin menurun, upaya perbaikan yang rendah, terancamnya ketahanan pangan di sektor perikanan, serta semakin meningkatnya kebutuan konsumsi ikan baik di Indonesia maupun secara global. Berdasarkan latar belakang tersebut, JARING-Nusantara diharapkan dapat menjembatani permasalahan yang ada di pesisir dan laut Indonesia.
WWF-Indonesia dan JARING Nusantara Gunakan Android dalam Pemetaan Pengelolaan Sumber Daya Pesisir
Kini kegiatan pemetaan dapat dilakukan oleh semua orang, pemetaan dapat dilakukan dengan aplikasi berbasis data. WWF-Indonesia bersama dengan yayasan TAKA melakukan pemetaan aktivitas pemanfaatan kepiting bakau di Pemalang pada 26-28 Desember 2013 lalu dengan memanfaatkan aplikasi Locus Free dan Google Maps yang disediakan gratis oleh Operation System (OS) Android. Kegiatan dilakukan bersama dengan kelompok nelayan Kepiting Lestari untuk mengidentifikasi lokasi penangkapan, lokasi pendaratan dan perdagangan, serta habitat penting untuk tiga spesies kepiting bakau yang menjadi target penangkapan diantaranya adalah Scylla serrata, S. paramamosain,dan S. olivacea.
Kawasan mangrove di Pemalang menjadi contoh yang baik dari aktivitas…
JARING-Nusantara dan Koalisi Perempuan Indonesia Membantu Usaha Perbaikan Perikanan Kerang di Surabaya
oleh Davidson Ratonono
Sertifikasi ekolabel MSC (Marine Stewardship Council) sejak pertama kali metodenya diperkenalkan pada 1999 telah secara luas diterima sebagai sistem sertifikasi yang sesuai dengan panduan ecolabeling serta CCRF (Code of Conduct for Responsible Fisheries) dari FAO (Food and Agriculture Organization). Dalam laporan independen pada tahun 2012, Accenture menyebutkan bahwa sistem sertifikasi ini tercatat yang terbaik dari empat sistem sertifikasi sejenis lainnya. Dengan menggunakan standar MSC, produk perikanan tangkap yang tersertifikasi diharapkan akan memiliki karakteristik yang baik dalam pengelolaan perikanan, keberlanjutan secara ekologi, serta mekanisme ketertelusurannya. Sistem sertifikasi ekolabel ini telah menjadi standar produk perikanan ramah…
Frequenly Asked Question - FAQ
Apa itu JARING-Nusantara ?
JARING-Nusantara (Jaringan Kerja Perikanan Bertanggung Jawab-Nusantara) adalah jaringan kerja/koalisi antara LSM lokal, kelompok nelayan/pembudidaya, forum masyarakat pesisir yang tersebar di hampir seluruh Indonesia yang memiliki visi serta misi untuk mewujudkan praktek perbaikan perikanan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Kenapa JARING-Nusantara dibentuk ?
Laut sebagai tumpuan ketika masalah pemenuhan pangan menjadi proritas yang penting untuk ditanggulangi menyebabkan permintaan seafood yang tinggi di pasar. Sayangnya permintaan yang tinggi di pasar ini tidak diikuti oleh pengelolaan yang ramah lingkungan, penangkapan ikan (seafood) yang berlebihan dan melupakan sisi konservasi…
Komitmen JARING-Nusantara untuk menolak IUU Fishing
Anggota JARING-Nusantara telah bersepakat untuk melawan praktik illegal, unreported, unregulated fishing yang terbukti berkontribusi pada overfishing dan kerusakan ekosistem yang mengakibatkan kerugian materi bagi masyarakat pesisir.
Komitmen ini dimulai pada pertemuan tahunan pertama JARING-Nusantara di Bogor, Mei 2014. Bersama dengan Greenpeace Indonesia, disepakati untuk terus melanjutkan perbaikan perikanan serta berjuang melawan aktifitas IUU Fishing di setiap lokasi dampingan. Dengan adanya kesepakatan bersama ini, diharapkan perikanan di Indonesia menjadi lebih baik, lebih bertanggung jawab, berkeadilan dan mensejahterkan kehidupan para nelayan skala kecil.
Untuk mengetahui tingkat praktik IUU fishing di lokasi praktik perikanan dilakukan, saat ini JARING-Nusantara bekerjasama dengan Greenpeace…
Sejarah JARING-Nusantara
Laut menjadi ekosistem bagi banyak manusia yang bergantung untuk kelangsungan hidup mereka. Sementara itu, tantangan di berbagai sektor di muka bumi semakin berat. Populasi manusia terus tumbuh ke atas secara eksponensial. Diperkirakan pada tahun 2050 jumlah penduduk dunia mencapai 9.2 miliar. Dengan jumlah angka yang sangat fantastis ini, laut menjadi tumpuan ketika masalah pemenuhan pangan menjadi prioritas yang penting untuk ditanggulangi.
Permintaan yang tinggi tentu saja merupakan pasar yang terbuka lebar bagi produsen produk kelautan. Jumlah pasar yang terbuka lebar sudah bisa dipastikan sebagai sumber profit bagi produsen di sektor ini, dimana sayangnya produsen cenderung tidak…