oleh Davidson Ratonono / WWF-Indonesia
Januari lalu bersama dengan Yayasan TAKA, WWF menggelar pelatihan Perikanan Kepiting Berkelanjutan di Desa Mojo, Kabupaten Pemalang. Pelatihan tersebut dihadiri oleh 25 nelayan dari kelompok Nelayan Kepiting Lestari. Pelatihan merupakan bagian dari program perbaikan perikanan terhadap nelayan dampingan anggota JARING-Nusantara.
Pelatihan ini diawali dengan mensimulasikan perikanan berkelanjutan versus non-berkelanjutan yang bertujuan untuk memberikan wawasan dangambaran tentang pemanfaatan perikanan yang dikelola dengan baik dan tidak dikelola dengan baik kepada nelayan. Simulasi memberikan penyadaran para pelaku perikanan untuk memperhatikan aspek keberlanjutan (sustainable) pada setiap praktik penangkapan, seperti aturan laju penangkapan yang seimbang dengan kemampuan alam menghasilkan sumber daya ikan. Simulasi diakhiri dengan respon positif dari nelayan yang mampu menyimpulkan tujuan simulasi.
Setelah simulasi, dilakukan sosialisasi penanganan pasca-penangkapan dan pengemasan produk sesuai standar kualitas dan kesehatan oleh PT. Panda Lestari yang diwakili oleh Ranggi Fajar. Selama ini nelayan sangat dirugikan oleh harga yang tidak transparan dan tidak berimbang oleh pengepul, sehingga nelayan merasa dirugikan dan ingin segera melakukan uji coba transaksi bisnis dengan PT. Panda Lestari.
Pada kegiatan pelatihan ini, WWF-Indonesia dan Yayasan TAKA berkomitmen untuk bersama mencoba menggunakan pencatatan hasil tangkapan kepiting bakau menggunakan tab android yang merupakan hibah dari Google. Uji coba pencatatan hasil tangkapan dan ketertelusuran komoditas tangkap menggunakan perangkat android ini akan dilakukan menggunakan beberapa aplikasi, yang hasilnya akan direplikasikan kepada beberapa jenis komoditas perikanan tangkap di nelayan dampingan JARING-Nusantara lainnya.
Infomasi lebih lanjut silakan hubungi Abdullah Habibi, Koordinator Nasional Perikanan Tangkap, WWF-Indonesia, email : AHabibi@wwf.or.id