Articles

WWF-Indonesia dan JARING Nusantara Gunakan Android dalam Pemetaan Pengelolaan Sumber Daya Pesisir

    Read 244 times berita

Kini kegiatan pemetaan dapat dilakukan oleh semua orang, pemetaan dapat dilakukan dengan aplikasi berbasis data. WWF-Indonesia bersama dengan yayasan TAKA melakukan pemetaan aktivitas pemanfaatan kepiting bakau di Pemalang pada 26-28 Desember 2013 lalu dengan memanfaatkan aplikasi Locus Free dan Google Maps yang disediakan gratis oleh Operation System (OS) Android. Kegiatan dilakukan bersama dengan kelompok nelayan Kepiting Lestari untuk mengidentifikasi lokasi penangkapan, lokasi pendaratan dan perdagangan, serta habitat penting untuk tiga spesies kepiting bakau yang menjadi target penangkapan diantaranya adalah Scylla serrata, S. paramamosain,dan S. olivacea.
 
Kawasan mangrove di Pemalang menjadi contoh yang baik dari aktivitas perlindungan ekosistem mangrove, kegiatan pariwisata dan pendukung ketersediaan kepiting bakau di pesisir utara kabupaten ini. Pemetaan menggunakan android menghasilkan peta penting untuk bahan pengelolaan kepiting bakau secara lestari di Pemalang yang saat ini pendampingannya dilakukan oleh Yayasan TAKA. Pasca dikumpulkannya informasi terkait keruangan dan informasi biologis lain dari kepiting bakau, akan dibuat rencana pengelolaan pemanfaatan kepiting bakau di Kabupaten Pemalang bekerja sama dengan peneliti dari Universitas Diponegoro untuk memastikan keberlanjutan stok dari spesies penting ini.

Android merupakan salah satu Operating System (OS) yang belakangan ini banyak diadopsi oleh smartphone semakin melebarkan kemampuannya untuk memuaskan para penggunanya dalam mempermudah aktivitas, salah satunya kegiatan pemetaan ini yang akan mendukung perencanaan pengelolaan sumber daya pesisir dan laut. "Penggunaan android yang sudah tersebar luas dan gratis sebagai alat pemetaan memberikan kita peluang lebih baik dalam pengelolaan sumber daya," terang Abdullah Habibi, Koordinator Nasional Perikanan Tangkap, WWF-Indonesia."Kisah sukses yang dilakukan disini memberi kita pembelajaran, bahwa pemetaan bukan merupakan hal susah dan mahal, serta nanti dapat diimplementasikan oleh anggota JARING Nusantara yang lain".

Informasi lebih lanjut silakan hubungi Abdullah Habibi, Koordinator Nasional Perikanan Tangkap, WWF-Indonesia, email : AHabibi@wwf.or.id


JARING NUSANTARA adalah jaringan beranggotakan Lembaga Swadaya Masyarakat dan Kelompok Nelayan atau Kelompok Pembudidaya yang memiliki kepedulian terhadap keberlanjutan sumber daya perikanan dan kesehatan ekosistem laut. Jaringan ini terbentuk pada Februari 2013 dan difasilitasi pembentukannya oleh WWF-Indonesia.

Salah satu kelanjutan yang dihasilkan dari kesepakatan pembentukan jaringan ini adalah penyediaan produk perikanan yang sesuai dengan standar keberlanjutan, mengacu pada prinsip sertifikasi ekolabel Marine Stewardship Council yang diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia.


YAYASAN TAKA merupakan lembaga nirlaba yang bergerak di bidang konservasi laut. Pada periode 2000-2005, program TAKA dibangun dan ditujukan untuk mendukung rencana rezonasi dan efektivitas pengelolaan Taman Nasional Karimun Jawa (BTNKJ). Belajar dari kesuksesan di kawasan konservasi tersebut, sejak 2006 hingga saat ini, program TAKA dibangun untuk mewujudkan keberlanjutan sumber daya laut dan kesejahteraan masyarakat pesisir di Indonesia.