Oleh Windy Rizki / WWF-Indonesia
WWF Indonesia bersama dengan Yayasan Reef Check Indonesia sebagai anggota Jaringan Kerja Perikanan Bertanggungjawab Nusantara (JARING-Nusantara) kembali melakukan pendampingan kelompok nelayan di Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Pendampingan yang dilakukan yakni dengan membekali para nelayan dengan pelatihan BMP (Better Management Practices) atau panduan praktik perikanan bertanggunngjawab. Pelatihan BMP yang dilakukan pada 14 September 2014 lalu di balai kelompok nelayan Desa Sumberkima diikuti 35 nelayan anggota kelompok nelayan Desa Sumberkima. Selain Itu, pelatihan ini dihadiri pihak Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Buleleng, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Singaraja, dan Pasar Benih Ikan Kecamatan Gerokgak.
Pelatihan diawali pemaparan singkat mengenai JARING-Nusantara. Uji awal BMP diberikan kepada peserta sebelum penyampaian materi tentang BMP disampaikan. Uji awal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman para nelayan tentang perikanan berkelanjutan dan bertanggung jawab. Sejumlah tantangan dihadapi dalam kegiatan pemaparan BMP ini. Beberapa nelayan memiliki keterbatasan dalam membaca dan menulis, sehingga harus didampingi dalam mengerjakan setiap pertanyaan dari uji awal BMP tersebut.
Pemaparan materi BMP Perikanan Ikan Karang yang disampaikan oleh Davidson Rato Nono selaku perwakilan WWF-Indonesia mendapat perhatian dari nelayan yang ingin mengetahui pengemasan ikan yang baik agar mutu tetap terjamin dan dapat menaikkan harga jual. Simulasi perikanan berkelanjutan dalam bentuk permainan juga diberikan, dengan tujuan agar nelayanmenyadari pentingnya menjalankan praktik perikanan yang berkelanjutan agar perikanan tetap lestari.
Di ujung acara, diskusi dan tanya jawab antara nelayan, WWF-Indonesia, dan DKP ditutup dengan uji akhir kepada nelayan untuk mengetahui seberapa jauh materi diserap oleh peserta.Hasil uji akhir mengalami peningkatan nilaiyang bila diakumulasikan berjumlah 1560 menjadi 1720, kenaikan angka yang tidak terlalu signifikan yakni sekitar 10% yang berarti penyerapan ilmu BMP belum terlalu banyak diserap oleh nelayan. Untuk dapat meningkatkan hasil ini, akan diadakan pelatihan BMP setiap 3 bulan yang akan difasilitasi Reef Check Indonesia.Harapan jangka panjang yang ingin dicapai dengan adanya pelatihan ini ialah nelayan dapat memasarkan ikan mereka dengan harga lebih baik lagi.