Articles

Stakeholder Workshop dan Technical Training Fishery Improvement Project (FIP)

    Read 301 times berita

Senin, 28 September 2015 lalu Yayasan TAKA berkolaborasi dengan WWF-Coral Triangle dan WWF-Indonesia mengadakan workshop untuk para stakeholder perikanan serta technical training Fishery Improvement Project (FIP) di Sanur, Bali. Workshop dan Training selama 5 hari ini bertujuan untuk mengenalkan FIP kepada para stakeholder perikanan di Indonesia serta peningkatan kapasitas bagi para akademisi khususnya agar mampu mengimplementasikan prinsip prinsip dari FIP di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP-RI).

TAKA mengundang beberapa perwakilan stakeholder perikanan di Indonesia antara lain dari NGO, para praktisi perikanan, akademisi, serta perwakilan dari pemerintah. Total berlangsungnya kegiatan adalah 5 hari dengan tempat yang berbeda.


Diskusi group mengenai permasalahan dan isu perikanan di Indonesia (©Miko/YayasanTAKA)

Diskusi group mengenai permasalahan dan isu perikanan di Indonesia (©Miko/YayasanTAKA)

Stakeholder Workshop

Kegiatan Workshop untuk para stakeholder berlangsung selama 2 hari, dilaksanakan pada hari Senin sampai Selasa, Tanggal 28 – 29 September 2015, bertempat di Hotel Puri Dalem – Sanur, Bali. Workshop ini dibuka oleh Habibi Abdullah dari WWF-Indonesia selaku tuan rumah kegiatan serta Jesse Marsh dari Scaling Blue, LCC.  Dihadiri lebih dari 40 orang yang berasal dari NGO, perusahaan perikanan, serta staff kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang diwakili dari DITJEN PDS KKP.

Sesi berikutnya adalah presentasi dari Jesse terkait pentingnya FIP dan bagaimana cara kita mengimplementasikannya kemudian dilanjutkan melakukan identifikasi permasalahan serta isu isu perikanan dari masing masing komoditas dan daerah. Setelah makan siang Jesse melanjutkan presentasinya terkait overview proses FIP dan dilanjutkan oleh presentasi mengenai Tuna di Indonesia oleh MDPI, Rajungan oleh Jeremy Crawford, NFI serta FIP Tuna di Philippina oleh Marietta Calacal dari WWF-Philippina. Sesi terakhir hari pertama ditutup oleh Habibi Abdullah yang sebelumnya diadakan photo bersama para peserta.

Jesse Marsh memberikan testimoni sekaligus membuka acara stakeholder workshop (©Cynthia/YayasanTAKA)

Jesse Marsh memberikan testimoni sekaligus membuka acara stakeholder workshop (©Cynthia/YayasanTAKA)

Pada hari kedua acara workshop tidak jauh seperti di hari hari pertama, presentasi dilanjutkan dengan bahasan yang berbeda. Masing masing group diberikan tugas untuk meng-assessment komoditas serta wilayah perikanan pilihan mereka masing masing sesuai dengan contoh kasus yang diberikan oleh pemateri kemudian mempresentasikan hasil dari diskusi mereka ke pada kelompok lain dan diakhiri dengan sesi tanya jawab.

Technical Training

Technical Training diadakan selama 4 hari pada hari Selasa sampai hari Jumat, 29 September – 2 Oktober 2015 di Kantor WWF – Sunda Banda Seascape (SBS). Para peserta technical training terdiri dari para akademisi dari beberapa Universitas di Indonesia antara lain Institut Pertanian Bogor (IPB); Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang; Universitas Negeri Hassanudin (UNHAS), Makassar; NGO antara lain WWF-Indonesia, WWF-Philipina, Yayasan TAKA; serta Pemateri dari Poseidon dan Marine Stewardship Council (MSC).

Kegiatan hari pertama diawali dengan perkenalan oleh masing masing peserta kegiatan pelatihan dimoderatori oleh Geoffrey Muldoon dari WWF – Coral Triangle. Lanjut ke sesi berikutnya pengenalan MSC secara singkat oleh Richard Banks dari Poseidon yang dibantu oleh Cassey dari MSC, di sini Richard dan Cassey berbagi cerita mengenai kenapa kita harus memilih MSC, tantangan, serta beberapa cerita inspiratif dari beberapa negara yang berhasil mendapatkan sertivikat ekolabel MSC. Kemudian setelah diselingi oleh coffee break, Richard melanjutkan penjelasan mengenai status data stok perikanan, penilaian aktivitas perikanan dan strategi penangkapan ikan secara global. Di setiap akhir sesi materi Richard selalu memberikan tugas yang harus dijawab oleh masing masing peserta.

Salah satu peserta mempresentasikan hasil diskusi kelompok pada salah satu sesi technical training (©Miko/YayasanTAKA)

Salah satu peserta mempresentasikan hasil diskusi kelompok pada salah satu sesi technical training (©Miko/YayasanTAKA)

Di Hari ke dua materi penuh mengenai scorin, Richard memberikan pengenelan terkait penilaian penilaian  skor pada MSC. Peserta diberikan contoh kasus bagaiaman memberi skor untuk assessment perikanan tuna longline di bagian Barat dan Tengah Pasifik (WCPO) dan di akhir sesi peserta dibagi menjadi 5 kelompok dimana dalam 1 kelompok terdapat 3 orang peserta yang mewakili P1, P2, dan P3 pada prinsip MSC. Masing masing kelompok diberikan tugas untuk meng-assessment komoditas yang berbeda (udang, tuna, kerapu, dan rajungan). Dan hasilnya akan dipresentasikan keesokan harinya.

Di hari ke tiga, para peserta mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka dari tugas di hari sebelumnya. Peserta juga diberi arahan bagaimana memberikan penilaian terhadap gap kondisi perikanan di masing masing komoditas kemudian bagaimana cara mengisi logframe dari hasil penilaian gap tersebut. Di akhir sesi diadakan photo bersama oleh para peserta.

 

Diskusi oleh salah satu group pada salah satu sesi acara stakeholder workshop FIP (©Moli/YayasanTAKA)

Diskusi oleh salah satu group pada salah satu sesi acara stakeholder workshop FIP (©Moli/YayasanTAKA)

Hari terakhir, Peserta kembali mempresentasikan tugas kelompok yang diberikan di hari ke tiga. Masing masing kelompok mempresentasikan analisis mereka terkait gapkondisi perikanan pada masing masing komoditas dengan memperhatikan prinsip prinsip dari MSC serta logframe yang telah dibuat dari hasil penilaian gap. Sesi terakhir Richard mengenalkan bagaimana cara membuat Rencana Aksi terkait dengan aktivitas penilaaian perikanan pada beberapa program perikanan. Acara terakhir adalah pemberian sertivikat untuk masing masing peserta serta photo bersama.


Sumber  : www.taka.or.id