Articles

WWF dan Jaring KuALA Susun Data Ikan Karang di Aceh

    Read 221 times berita

Oleh Windy Rizki / WWF-Indonesia


JARING-Nusantara atau dikenal dengan JARNUS, kembali melebarkan sayapnya. Kali ini, Jaringan Koalisi untuk Advokasi Laut Aceh (Jaring KuALA) bersama dengan WWF-Indonesia melakukan penyusunan protocol pengumpulan data ikan karang. Penyusunan tersebut bertujuan untuk mengetahui stok ikan karang di Aceh. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk workshop ini digelar di Fakultas Kelautan dan Ilmu Perikanan (FKIP) Universitas Syiah Kuala Aceh pada 19 Agustus lalu.

Workshop dihadiri oleh 40 orang dari berbagai kalangan, seperti pemerintah (Balai Penelitian Perikanan Laut - BPPL Jakarta, Dinas Kelautan dan Perikanan - DKP Aceh, DKP Aceh Besar), akademisi (dosen Univ. Syiah Kuala dan Univ. Muhammadiyah Aceh), dan LSM (WWF-Indonesia, Panglima Laut, dan Yayasan Lamjabat) yang diawali dengan pemaparan kondisi perikanan di Aceh dan Aceh Besar, permasalahan, pendeklarasian, hingga penandatanganan komitmen untuk aktif dan berpartisipasi dalam pengambilan data ikan karang. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan isu perikanan nasional, diskusi dan tanya jawab, serta pemaparan mengenai metode Productivity Susceptibility Analysis (PSA). Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan anggota JARNUS yang tujuan akhirnya adalah penyusunan protokol pengumpulan data ikan karang terkait aspek habitat, ekologi, biologi, dan morfologi ikan karang (spesies target, spesies retained, spesies Endangered, Threatened, and Protected - ETP, spesies tangkapan sampingan - bycatch). Rencana pengambilan data akan dilakukan di Kabupaten Aceh Besar dan Aceh Jaya dengan dibantu oleh Universitas Syiah Kuala, BPPL, dan Yayasan Lamjabat yang merupakan salah satu anggota dari Jaring KuALA. 

Jaring KuALA nampak sangat bersemangat dalam pelaksanaan kegiatan ini karena juga mempunyai misi untuk memiliki bank data mengenai pesisir laut dan perikanan di Aceh. Kegiatan ini telah berhasil mengumpulkan komitmen untuk pengumpulan data ikan karang dan data pesisir laut di Aceh dan menyusun protokol pendugaan stok ikan karang di Aceh. Harapannya, data mengenai pesisir laut dan perikanan di seluruh Kab. Aceh dapat terkumpul menjadi satu sehingga memudahkan penggunaannya dalam pengelolaan perikanan yang lebih baik. Sebagai tindak lanjut dari workshop ini akan dilakukan pertemuan lanjutan penyusunan data ikan karang pada bulan September mendatang.