Articles

Sustainable Seafood Festival 2014 -Hadirkan Bukan Pasar Ikan Biasa-

    Read 287 times berita

oleh M Rustam H / WWF-Indonesia


Memperingati Hari Kelautan Sedunia yang jatuh tiap tanggal 8 Juni dan Hari Segitiga Terumbu Karang Dunia tiap 9 Juni, WWF-Indonesia menyelenggarakan Sustainable Seafood Festival 2014 bertajuk “Bukan Pasar Ikan Biasa” di Nine Walk, Sektor 9 Bintaro, Tangerang Selatan, pada tanggal 7-8 Juni 2014 lalu. 

Sesuai dengan temanya, konsep “Bukan Pasar Ikan Biasa” ini tidak seperti pasar ikan kebanyakan, dan merupakan yang pertama di Indonesia. Pasar ini menghadirkan nelayan dan pembudidaya dari JARING Nusantara, yang dapat berjualan hasil tangkapan mereka kepada publik secara langsung. Selain memilih dan membeli, publik juga bisa langsung menikmati ikan atau produk seafood pilihan mereka, karena kegiatan ini juga menghadirkan para koki dari Jurusan Perhotelan dan Pariwisata Universitas Trisakti yang bersedia mengolah langsung ikanatau produk seafood untuk dibakar dan digoreng, serta dilengkapi dengan sambal khas nusantara seperti sambal saus mangga dan saus terasi.

Bekerjasama dengan Paguyuban Pengurus Warga Bintaro, Bukan Pasar Ikan Biasa ini sengaja diadakan di Bintaro yang didominasi oleh kaum urban. Rencananya pasar ikan ramah lingkungan ini akan diadakan secara berkala oleh paguyuban tersebut. JARING Nusantara didirikan oleh WWF-Indonesia pada tahun 2013 dengan tujuan untuk mendampingi produsen di tingkat nelayan dan pembudidaya dalam melakukan praktik-praktik terbaik penangkapan dan pengembangbiakan produk seafood.Perwakilan kelompok nelayan yang ikut berpartisipasi ini tergabung dalam LSM lokal daerahnya diantaranya TAKA, KPI, YKL dan Matirottasi yang telah berkomitmen untuk menciptakan perbaikan perikanan di Indonesia.

Ikan dan makanan laut yang ditawarkan oleh JARING Nusantara bersifat segar dan dibawa langsung dari daerahnya masing-masing sepert kepiting bakau dari Pemalang, kerang baling dan kerang dara dari Surabaya,berbagai jenis ikan karang dari Makassar, udang windu dari Aceh dan ikan nila dari Danau Toba. “Bukan Pasar Ikan Biasa” juga memberikan kesempatan kepada publik untuk memperoleh pengetahuan dari nelayan terkait memilih ikan dan produk seafood yang segar dan praktik perikanan yang ramah lingkungan. Adanya panggung hiburan pun menjadi daya tarik pengunjung, alunan akustik serta hentakan perkusi yang mengiringi pengunjung selama dua hari untuk menikmati santapan seafood yang telah diolah oleh koki.

Pengunjung memberikan respon positif terkait acara ini, salah satu pengunjung mendatangi booth Seafood Savers dan mengutarakan bahwa seharusnya kegiatan ini dapat diadakan secara berkala, dengan penambahan jenis ikan yang dijual dan juga banyaknya edukasi yang dapat didapatkan oleh pengunjung. Dengan hadirnya “Bukan Pasar Ikan Biasa”, diharapkan dapat semakin meningkatkan kesadartahuan masyarakat Indonesiaakan pentingnya memilih ikan dan produk seafooddengan bijak, agar mereka tetap dapat mengonsumsi makanan yang kaya akan gizi tersebut tanpa membuat populasinya menurun.

Info lebih lanjut tentang kegiatan pelestarian lingkungan lainnya, silakan kunjungi www.wwf.or.id