Pengunjung expo terkejut melihat banyaknya varian produk makanan yang bisa dibuat dari rumput laut.
Pemerintah Daerah Kabupaten Alor kembali menggelar kegiatan promosi daerah Alor Carnaval II dan Expo Alor IX pada tanggal 6 - 10 Agustus 2015 di Lapangan Mini Kalabahai. Kegiatan yang mengambil tema “ Jadikan Keunggulan Alor Lumbung Devisa Daerah dan Industri Ekonomi Kreatif Dengan Spirit Tancap Gas Menuju Alor Mandiri“, menggugah hati para penggiat UMKM dan Pemerintah Kecamatan untuk menampilkan potensi wilayahnya dengan semaksimal mungkin demi menarik minat masyarakat dan kelompok wisatawan dari kegiatan “Sail Indonesia” yang turut hadir.
Peserta expo memperoleh standsebesar 4 x 3 m, dan suasanatahun ini sungguh berbeda karena antusiasme seluruh pihak sangat tinggi. Forum Rumput Laut Alor (FoRLa Alor) tahun ini memiliki stand sendiri yang membantu memperkenalkan lembaga kepada masyarakat luas.
Memperkenalkan rumput laut memang unik. Tidak semua masyarakat familiar dengan rumput laut dan apa yang mungkin bisa dihasilkannya. Informasi cara budidaya, produksi, peta potensi dan lokasi budidaya, serta panduan pengelolaan perikanan (Better Management Practice/BMP), habis direbutkan di stand serta menjadi bahan diskusi hangat. Wajah pelajar SD/SMP/SMA yang terheran-terheran dengan jenis rumput laut yang sudah dibudidaya di Alor menambah semangat kami untuk berbagi ilmu otodidak yang kami punya dari pengalaman mendampingi pembudidaya rumput.
Hasil olahan rumput laut skala rumah tangga FoRLa menjadi satu hal yang “wow” bagi sebagian pengunjung di stand kami. Banyak dari mereka hanya kenal rumput laut sebagai bahan bubuk agar-agar yang diproduksi dan dijual di toko atau makanan lokal lawar rumput laut. Masyarakat tidak familiar dan kaget melihat hasil olahan langsung rumput laut yang unik dan jarang ditemui seperti donat rumput laut, pilus rumput laut,jus rumput laut dan dodol rumput laut. Rumput laut yang menjadi bahan dasar adalah Kappaphycus striatum atau biasa disebut “sacol”.
Kami pun bersemangat mendorong pengunjung mencicipi produk olahan kami. Mereka yang awalnya ragu, memberanikan diri untuk mencoba dan terkesan. Seorang wisatawan sail mengatakan “That’s good job for the dunkin donuts and for the pilus ”. Tersenyum, semangat dan terharu membuat kami merasa FoRLa bisa lebih baik.
Brosur dan buletin FoRLa kami sebar kepada pengunjung yang datang ke expo dan berkunjung di stand. Kami berharap FoRLa tidak lagi asing di telinga masyarakat Alor dan bahkan dunia. Banyak pekerjaan rumah dan kerja keras yang harus dibuat setelah event ini berakhir. Memajukan FoRLa agar lebih baik demi pengakuan bagi pembudidaya dan rumput laut menjadi komoditas unggulan yang diakui di kabupaten ini menjadi mimpi besar kami.
“Ayo bersama kita bisa”.
Penulis : Helmy J Maro / FoRLa-Alor
Forum Rumput Laut Alor (FoRLaAlor) adalah salah satu anggota JARING-Nusantara (Jaringan Kerja Perikanan Bertanggung Jawab-Nusantara) sebuah koalisi antara LSM lokal, kelompok nelayan/pembudidaya, forum masyarakat pesisir yang tersebar di hampir seluruh Indonesia yang memiliki visi serta misi untuk mewujudkan praktek perbaikan perikanan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Lebih jauh tentang JARING-Nusantara bisa dilihat di www.jaringnusantara.net